Kali ini saya akan menunjukkan rangkuman materi biologi kelas 11 semester 2 menurut KTSP. Materi yang diberikan antara lain kuliner dan sistem pencernaan, sistem pernapasan, sistem ekskresi, sistem koordinasi, sistem reproduksi, dan sistem imun.
1. Makanan dan Sistem Pencernaan
Setiap makhluk hidup memerlukan makanan. Makanan yaitu segala sesuatu yang sanggup dikonsumsi dan mengandung zat-zat yang diharapkan oleh tubuh. Makanan haruslah bergizi dan higienis. Fungsi kuliner yaitu sebagai sumber energi, sebagai pembangun tubuh, dan sebagai pelindung tubuh. Di dalam kuliner terkandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Beberapa kuliner juga mengandung zat adiktif yang cenderung berbahaya bagi kesehatan.
Makanan harus melalui tahap pencernaan terlebih dahulu sebelum sanggup diserap dan dipakai oleh tubuh. Sistem pencernaan pada manusia terdiri dari:
- Mulut yang merupakan tempat masuknya kuliner ke dalam tubuh dan tempat kuliner dicerna secara mekanik (dengan gigi) dan secara kimiawi (dengan enzim ptialin). Di dalam lisan terdapat gigi, lidah, dan kelenjar ludah. Fungsi gigi yaitu untuk menghancurkan makanan. Fungsi pengecap yaitu sebagai indera pengecap dan untuk membantu menelan. Sedangkan fungsi kelenjar ludah yaitu menghasilkan ludah (saliva) yang mengandung enzim amilase atau ptialin yang berfungsi mengubah amilum (polisakarida) menjadi maltosa.
- Kerongkongan yaitu penghubung antara lisan dan lambung. Gerakan kuliner di dalam kerongkongan disebut gerak peristalsis.
- Lambung yaitu bab yang berfungsi mengubah kuliner menjadi bubur dan mencerna kuliner dengan pertolongan enzim renin, enzim pepsin, dan asam klorida. Fungsi renin yaitu untuk mengubah kaseinogen menjadi kasein. Fungsi pepsin yaitu untuk mengubah protein menjadi peptida. Sedangkan fungsi asam klorida yaitu untuk membunuh basil yang terdapat pada makanan.
- Pankreas yaitu kelenjar yang menghasilkan getah pankreas.
- Hati (liver) berfungsi untuk mengekskresikan empedu yang berfungsi untuk mengemulsi lemak agar lebih gampang dicerna dan diserap.
- Usus halus berfungsi untuk menyerap sari-sari makanan.
- Usus besar berfungsi untuk menyerap air dan garam mineral. Di dalam usus besar juga terdapat basil E.coli yang berfungsi untuk membusukkan sisa-sisa makanan.
- Anus yaitu tempat pengeluaran sisa-sisa hasil pencernaan.
Beberapa gangguan dan penyakit pada sistem pencernaan pada insan antara lain gastritis (maag), konstipasi (sembelit), pankreasitis, diare, dan flatus.
Sistem pencernaan pada binatang mempunyai struktur yang hampir ibarat dengan sistem pencernaan pada manusia. Berikut yaitu beberapa pola struktur sistem pencernaan pada beberapa jenis hewan:
- Sistem pencernaan pada binatang memamah biak terdiri dari mulut, kerongkongan, rumen (perut besar), retikulum (perut jala), omasum (perut kitab), abomasum (perut masam), usus halus, usus besar, rektum, dan anus.
- Sistem pencernaan pada burung terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, kantung empedu, usus halus, usus besar, dan kloaka.
- Sistem pencernaan pada reptil terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
- Sistem pencernaan pada amfibi terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan kloaka.
- Sistem pencernaan pada ikan terdiri dari mulut, kerongkongan, lambung, usus, dan anus.
- Sistem pencernaan pada cacing tanah terdiri dari mulut, kerongkongan, tembolok, empedal, usus, dan anus.
2. Sistem Pernapasan
Oksigen sangat penting bagi makhluk hidup untuk membantuk merombak kuliner di dalam tubuh. Oksigen sanggup diperoleh melalui proses pernapasan yang disebut respirasi. Sistem pernapasan pada manusia terdiri dari:
- Hidung yaitu pintu masuk udara ke dalam tubuh.
- Laring yaitu persimpangan antara tenggorokan dan kerongkongan.
- Tenggorokan yaitu penghubung antara laring dengan paru-paru.
- Bronkus yaitu terusan bercabang dua yang menuju masing-masing bab paru-paru.
- Paru-paru yaitu organ pernapasan yang paling utama. Paru-paru terdiri dari jutaan alveolus yang merupakan tempat pertukaran oksigen dan karbon dioksida antara paru-paru dan darah.
Pernapasan sanggup terjadi secara disadari maupun tidak disadari. Proses pernapasan terdiri dari dua siklus yaitu ilham (memasukan udara) dan ekspirasi (mengeluarkan udara). Mekanisme pernapasan sanggup dibagi menjadi dua yaitu pernapasan dada dan pernapasan perut. Pada orang dewasa, volume total paru-paru berkisar antara 5 hingga 5 liter. Frekuensi pernapasan sanggup dipengaruhi oleh beberapa faktor contohnya umur, jenis kelamin, suhu tubuh, dan acara tubuh.
Oksigen sanggup berpindah dari alveolus menuju sel darah merah dengan proses difusi. Kemudian oksigen akan dialirkan ke sel-sel tubuh. Oksigen diharapkan untuk proses respirasi di mitokondria pada sel yang kemudian menghasilkan energi berupa ATP. Hasil respirasi yaitu karbon dioksida dan menuju ke alveolus melalui difusi kemudian dikeluarkan dari tubuh.
Beberapa gangguan dan penyakit pada sistem pernapasan pada insan antara lain faringitis, pneumonia, emfisema paru-paru, asma, dipteri, asfiksi, tuberkulosis, hipoksia, asidosis, dan sianosis.
Sistem pernapasan pada binatang mempunyai struktur yang sedikit berbeda. Berikut yaitu beberapa pola sistem pernapasan pada beberapa hewan:
- Sistem pernapasan pada porifera dan coelenterata dilakukan secara difusi pribadi melalui membran sel.
- Sistem pernapasan pada cacing disebut pernapasan integumenter yang dilakukan secara difusi oleh permukaan kulit yang selalu berair
- Sistem pernapasan pada sebagian besar serangga memakai alat pernapasan berupa pembuluh trakea.
- Sistem pernapasan pada ikan memakai insang.
- Sistem pernapasan pada katak memakai insang ketika masih berupa berudu sedangkan katak berilmu balig cukup akal bernapas dengan paru-paru ketika di darat dan memakai kulit ketika di air.
- Sistem pernapasan pada reptil memakai paru-paru.
- Sistem pernapasan pada burung memakai paru-paru namun tidak mempunyai alveolus melainkan parabronki (pembuluh-pembuluh udara). Respirasi dikala terbang memakai kantung udara sedangkan dikala istirahat memakai paru-paru.
3. Sistem Ekskresi
Ekskresi yaitu proses pengeluaran zat-zat sisa hasil metabolisme dalam tubuh dengan tujuan agar kesetimbangan tubuh terjaga. Sistem ekskresi pada manusia terdiri dari ginjal, kulit, hati, dan paru-paru.
Ginjal insan terletak di rongga perut. Fungsi ginjal yaitu untuk mengekskresikan zat-zat dengan kadar berlebih dan racun/kotoran yang ada di dalam darah. Ginjal terdiri dari 3 bab yaitu korteks, medula, dan pelvis. Penyaringan darah dilakukan di setiap nefron. Pada nefron terdapat glomerulus, tubulus kontortus proksimal, tubulus kontortus distal, dan tubulus kolektivus. Proses penyaringan darah terdiri dari filtrasi, rebsorpsi, dan augmentasi. Faktor-faktor yang menghipnotis proses pembentukan urin yaitu hormon antidiuretik (ADH), hormon insulin, dan jumlah air yang diminum. Gangguan dan penyakit pada ginjal termasuk gagal ginjal, nefritis, diabetes insipidus, diabetes melitus, albuminaria, dan kencing batu.
Paru-paru selain sebagai bab dari sistem pernapasan juga merupakan bab dari sistem ekskresi alasannya yaitu mengeluarkan karbon dioksida dan uap air.
Hati merupakan salah satu alat ekskresi pada insan alasannya yaitu mengekskresikan empedu. Empedu berasal dari hasil perombakan hemoglobin eritrosit yang sudah tua.
Kulit mengekskresikan keringat yang berfungsi untuk mendinginkan tubuh. Keringat keluar dikala suhu lingkungan panas atau ketika sedang mengerjakan kegiatan yang membutuhkan banyak gerakan.
Sistem ekskresi pada vertebrata terdiri dari ginjal namun mempunyai perbedaan dengan ginjal insan yaitu struktur dan fungsinya. Ikan mempunyai sepasang ginjal yang memanjang dan berwarna kemerah-merahan yang disebut opistonefros. Katak juga mempunyai sepasang opistonefros. Reptil mempunyai ginjal yang disebut metanefros. Sedangkan alat ekskresi pada burung terdiri dari ginjal (metanefros), paru-paru, dan kulit.
Sistem ekskresi pada invertebrata tergolong sederhana. Sistem ekskresi pada cacing pipih berupa pembuluh bercabang-cabang yang memanjang pada bab samping kiri dan kanan di sepanjang tubuhnya. Sistem ekskresi cacing tanah mempunyai sepasang ginjal (nefridium) di setiap segmen kecuali pada tiga segmen pertama dan terakhir. Sistem ekskresi pada serangga berupa tubula atau pembuluh malpighi.
4. Sistem Koordinasi
Sistem koordinasi yaitu organ dan sistem organ yang bekerja sama secara efisien. Sistem koordinasi terdiri dari sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon.
Sistem saraf pada manusia tersusun atas neuron dan neuroglia. Fungsi sistem saraf yaitu untuk mendapatkan rangsang (impuls) dan kemudian menanggapi rangsang tersebut. Setiap neuron (sel saraf) terdiri dari beberapa bab yaitu tubuh sel, dendrit, akson (neurit), selubung mielin, dan nodus ranvier. Sel saraf dibagi menjadi tiga macam yaitu neuron sensorik, neuron motorik, dan neuron penghubung. Impuls mengalir melalui sel saraf alasannya yaitu terdapat perbedaan potensial listrik yang disebut polarisasi. Kemudian impuls disalurkan ke sel saraf lain melalui sinapsis. Kelainan, gangguan, dan penyakit pada sistem saraf antara lain penyakit parkinson, alzheimer, epilepsi, dan stroke.
Sistem saraf sentra pada insan terdiri dari sistem saraf sentra dan sistem saraf tepi. Sistem saraf sentra terdiri dari otak, sumsum lanjutan, dan sumsum tulang belakang. Otak mengatur gerak sadar, sumsum lanjutan mengatur gerak tak sadar (denyut jantung, tekanan darah, sentra pernapasan, dll), sedangkan sumsum tulang belakang mengatur gerak refleks. Sistem saraf tepi terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatik.
Berikut yaitu beberapa pola sistem saraf pada beberapa binatang vertebrata:
- Sistem saraf pada ikan berupa otak yang terdiri dari otak besar, otak tengah, otak kecil, dan sumsum lajutan (medula oblongata).
- Sistem saraf pada amfibi terdiri dari otak.
- Sistem saraf pada burung terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang.
Sistem saraf pada invertebrata masih sangat sederhana. Berikut yaitu pola sistem saraf pada beberapa binatang invertebrata:
- Sistem saraf pada cacing pipih terdiri dari dua ganglia yang terletak di kawasan kepala.
- Sistem saraf pada cacing tanah disebut sistem saraf tangga tali yang terdiri dari dua buah ganglion otak dan sebuah serabut saraf.
- Sistem saraf pada serangga berupa sistem saraf tangga tali yang terdiri dari serabut saraf yang memanjang di bab bawah tubuhnya.
Indera yaitu reseptor yang bertugas untuk mengenali lingkungan dan memberi respon terhadap segala perubahan rangsangan yang terjadi pada lingkungan tersebut. Sistem indera pada insan disebut panca indra yang terdiri dari kulit (indera peraba dan perasa), pengecap (indera pengecap), hidung (indera pembau), pendengaran (indera pendengaran), dan mata (indra penglihatan).
Berikut yaitu beberapa pola keistimewaan sistem indera pada binatang vertebrata:
- Indera ikan terdiri dari gurat sisi (reseptor perubahan tekanan air), mata, alat pendengaran, dan alat pembau.
- Amfibi mempunyai mata dengan selaput tidur yang disebut membran niktitans.
- Reptil mempunyai indera pembau yang tajam.
- Burung mempunyai indera penglihatan yang baik.
Sistem indera pada binatang invertebrata masih sangat sederhana. Berikut yaitu beberapa pola sistem indera pada invertebrata:
- Cacing pipih memliki sepasang bintik mata yang sangat peka terhadap cahaya.
- Cacing tanah mempunyai reseptor cahaya di permukaan tubuhnya yang hanya sanggup membedakan gelap dan terang. Cacing tanah sangat peka terhadap sentuhan, zat-zat kimia, dan suhu.
- Serangga mempunyai indera penglihatan berupa mata tunggal (oseli) dan/atau mata beragam (mata faset).
Hormon yaitu zat kimia yang dihasilkan oleh kelenjar endokrin. Fungsi hormon yaitu untuk mengatur proses metabolisme, reproduksi, pertumbuhan, dan perkembangan. Kelenjar endokrin terdiri dari beberapa macam ibarat kelenjar hopofisis (pituitari), kelenjar tiroid (kelenjar gondok), kelenjar paratiroid (kelenjar anak gondok), kelenjar langerhans, kelenjar suprarenalis (adrenal/anak ginjal), kelenjar pankreas, ovarium, testis, dan plasenta.
Hormon yang dihasilkan binatang vertebrata hampir sama dengan manusia. Serangga menghasilkan hormon otak, hormon ekdison, dan hormon juvenil. Beberapa jenis binatang menghasilkan feromon.
5. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi pada manusia berbeda sesuai jenis kelaminnya. Pria menghasilkan sperma sedangkan perempuan menghasilkan sel telur (ovum)
Sistem reproduksi laki-laki terdiri dari penis, skrotum, testis, epididimis, vas deferens, duktus ejakulatoris, dan uretra. Alat kelamin laki-laki menghasilkan sperma yang dihasilkan di dalam testis. Proses pembentukan sperma disebut spermatogenesis. Proses pembentukan sperma membutuhkan stimulasi dari beberapa jenis hormon ibarat testosteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen, dan hormon pertumbuhan.
Sistem reproduksi perempuan terdiri dari vulva, oviduk, ovarium, tuba fallopi, labium, uterus, kelentit, dan vagina. Alat kelamin perempuan menghasilkan ovum (sel telur) yang dihasilkan di ovarium. Proses pembentukan ovum disebut oogenesis yang berasal dari sel oogonium. Menstruasi terjadi alasannya yaitu ovum yang dilepaskan tidak dibuahi sehingga terjadi peluruhan dinding rahim (endometrium). Fase menstruasi ada 4 yaitu fase menstruasi, fase praovulasi, fase ovulasi, dan fase pascaovulasi.
Fertilisasi yaitu proses peleburan antara ovum dengan sperma yang kemudian membentuk zigot. Zigot akan membelah terus-menerus sehingga menjadi embrio. Embrio memperoleh kuliner melalui plasenta.
Penyakit pada sistem reproduksi pada insan antara lain AIDS (Acquired Immuno Deficiency Syndrome), sifilis, gonorhoea, kandidiasis, dan klamidiasis.
Sistem reproduksi pada vertebrata terjadi secara seksual baik melalui fertilisasi internal maupun fertilisasi eksternal. Berikut yaitu beberapa pola sistem reproduksi pada binatang vertebrata:
- Reproduksi pada ikan terjadi secara eksternal dan ovipar (bertelur).
- Reproduksi pada amfibi terjadi secara eksternal, ovipar, dan mengalami metamorfosis.
- Reproduksi pada reptil terjadi secara internal yang umumnya ovipar.
- Reproduksi pada burung terjadi secara internal dan ovipar.
- Reproduksi pada mamalia terjadi secara internal dan vivipar (melahirkan).
Sedangkan reproduksi pada invertebrata ada yang terjadi secara aseksual (contoh: fragmentasi, pertunasan, dan pertenogenesis) dan ada juga yang terjadi secara seksual yakni dengan proses fertilisasi.
6. Sistem Imun
Sistem imun yaitu sistem pertahanan tubuh atau sistem kekebalan tubuh yang melindungi tubuh dari nanah atau penyakit. Sistem imun pada insan terdiri dari dua jenis yaitu pertahanan tubuh alami dan pertahanan tubuh oleh sel darah putih.
Pertahanan tubuh alami terdiri dari empat prosedur yaitu pertahanan fisik (contoh: air mata, minyak, dan mukus), pertahanan mekanik (contoh: rambut hidung), pertahanan kimia (contoh: zat kimia yang ada pada air mata, mukus, air liur, dan keringat), dan pertahanan biologis (contoh: basil baik/tidak berbahaya). Sedangkan pertahanan tubuh oleh sel darah putih dilakukan dengan lima jenis sel darah putih yaitu neutrofil, eosinofil, basofil, monosit, dan limfosit.
Ketika sistem imun bekerja, maka ia akan menunjukkan respon imun. Respon imun sanggup berupa respon imun non-spesifik (seperti inflamasi dan fagositosis) dan respon imun spesifik (diperantarai oleh antibodi atau sel).
Penyakit juga sanggup dicegah dengan imunisasi buatan. Imunisasi sanggup dilakukan dengan meningkatkan kekebalan tubuh dan vaksinasi. Antibiotik juga sanggup dipakai untuk membunuh mikroorganisme merugikan.
Anda sanggup request artikel wacana apa saja, kirimkan request Anda ke