Wawancara Dengan Deva Ekada (Idola Cilik 3)

Nah, untuk pertama kalinya saya diberikan kesempatan untuk mewawancarai orang terkenal. Dengan berbekal persiapan, pengalaman, dan perlengkapan apa adanya. Dan tanpa perantara, tanpa kru, tanpa sponsor, dan tanpa uang alasannya ialah kebetulan ia ialah sobat sekelas saya (jangan minta nomor telponnya lagi donk please,,). Mungkin wawancara ini langsung mengingat Deva Ekada Saputra ialah 10 besar kontestan dalam Idola Cilik 3 dan mempunyai fans yang banyak dan tersebar dimana-mana. Nah, berikut ialah wawancara saya dengan Deva Ekada di Sekolah Menengan Atas Negeri 3 Denpasar ruang kelas XII IPA 3 (ruang kelasnya dan ruang kelas saya). Langsung saja kita simak yang pertama:

 untuk pertama kalinya saya diberikan kesempatan untuk mewawancarai orang populer Wawancara Dengan Deva Ekada (Idola Cilik 3)

Deva ketika ditemui di ruang kelasnya yang kebetulan juga ruang kelas saya.
 
Saya : Kenapa waktu itu ikut audisi Idola Cilik?
Deva : Sebenarnya saya mau ikut Idola Cilik 2, tapi berhubung saya masih kelas 6 SD pada waktu itu. Kamu tahu kan kelas 6 SD ialah masa-masa UN? Nah, sesudah kelas 1 Sekolah Menengah Pertama gres saya ikut Idola Cilik 3. Aku ikut audisi di Surabaya dan saya berhasil mendapat bintang biru, yang artinya saya lolos ke tahap berikutnya.
Saya : Berarti selama kau ikut audisi kau dispen (dispensasi) donk?
Deva : Sebenarnya saya ijin selama 3 bulan. Terkadang saya berkesempatan untuk pulang ke Bali.
Saya : Lama juga yaa. Bagaimana kesan yang kau alami ketika kau pulang dari audisi.
Deva : Tentu saja diberikan banyak sekali ucapan selamat dari guru, teman, keluarga, dan yang lainnya.
Saya : Apa yang kau kerjakan ketika ini yang berafiliasi dengan prestasimu?
Deva : Sekarang saya menciptakan grup band Astera
Saya : Cita-cita kedepannya bagaimana?
Deva : Aku ingin jadi duta besar dan tentu saja menjadi artis terkenal.
Saya : Mungkin ini agak melenceng, tapi mengingat kau (kita) lagi persiapan UN dan katanya di sekolah ini bakal dilaksanakan UN online, bagaimana berdasarkan kamu?
Deva : Aku gak baiklah sama UN apalagi dengan sistem online. Itu dapat bikin siswa stress dan tertekan juga dapat bikin grogi.
Saya : Apakah kau punya sumber penghasilan ketika ini?
Deva : Punya tapi tidak terlalu banyak. Sumbernya berasal dari kegiatan saya menyanyi dan sponsor di jejaring sosial.
Saya : Kenapa kau dapat berminat terjun di dunia tarik suara?
Deva : Aku sih belajarnya secara belajar sendiri dan saya juga terinspirasi dari ibu saya yang merupakan seorang penyanyi paduan suara. Walaupun saya berguru secara otodidak, menyanyi itu tidak semudah yang dibayangkan. Harus punya skill dan kemauan alasannya ialah kita harus pandai-pandai mengolah suara.
Saya : Bagaimana dengan fans kamu?
Deva : Fansku, Deva Society, ialah yang paling utama bagiku. Apalah kesannya seorang artis bila tidak punya fans. Makanya saya selalu menghargai mereka dan selalu berkesempatan hadir di program mereka.
Saya : Bagaimana dengan pacarmu? Apakah kau tidak takut ada yang cemburu atau iri ketika kau sesekali memajang fotomu bersama pacarmu di jejaring sosial?
Deva : Sebagian besar dari mereka mendukung sih. Sebagai anak Sekolah Menengan Atas yaa harus menikmati masa-masa muda, kan? Yaa ada juga sih beberapa orang yang iseng bertanya macam-macam ke ia di Ask.fm. Tapi, menurutku haters itu ialah mereka yang paling tahu kekurangan dan kelebihan kita. Jadi, haters itu gak perlu dibenci, tapi dengerin aja saran-sarannya walaupun melalui kritik.
Saya : Kalau prestasi di sekolah bagaimana?
Deva : Kalau prestasi sih lebih ke non-akademik terutama di ajang lomba menyanyi dan paduan suara. Aku juga gabung di eskul VOG (vokal) dan ikut mengharumkan nama eskul saya.


Anda dapat request artikel wacana apa saja (tentunya yang masuk akal, jangan suruh saya menciptakan wawancara langsung dengan Barrack Obama), kirimkan request Anda ke

LihatTutupKomentar