Cara/Teknik Penulisan Daftar Pustaka Terbaik beserta Contohnya - Daftar pustaka atau bibliogra? yang berisi buku, makalah, artikel, atau materi lainnya memiliki pertalian dengan sebuah goresan pena atau sebagian dari goresan pena yang sedang dibuat. Berikut ini yaitu klarifikasi lengkap perihal teknik penulisan daftar pustak yang mencakup pengertian, unsur-unsur dalam daftar pustaka, cara penulisan dll. Untuk lebih detailnya silahkan pelajari materi ini.
Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota daerah penerbitan, dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka, secara umum yaitu sebagai berikut.
1. Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dari atas ke bawah tanpa memakai angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.
2. Cara penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut yaitu sebagai berikut.
3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.
4. Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
5. Jarak antara baris dan baris untuk satu tumpuan yaitu satu spasi tetapi jarak antara pokok dengan pokok yaitu dua spasi.
6. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.
7. Apabila sebuah tumpuan ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu nama yang dicantumkan dalam daar pustaka dengan susunan nama terbalik. Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
Demikianlah pembahasan tentang Cara/Teknik Penulisan Daftar Pustaka Terbaik beserta Contohnya. Semoga bermanfaat dan sanggup dijadikan contoh dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Terima kasih
Baca Juga : Cara/Teknik Penulisan Istilah (Indeks) beserta Contohnya
Sumber : Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Unggul Kelas XII
Teknik Penulisan Daftar Pustaka
Daftar pustaka atau bibliogra? yang berisi buku, makalah, artikel, atau materi lainnya memiliki pertalian dengan sebuah goresan pena atau sebagian dari goresan pena yang sedang dibuat. Melalui daar pustaka, pembaca sanggup mengetahui keseluruhan sumber yang digunakan dalam goresan pena yang dibacanya sehingga sanggup merujuk pada sumber asli.Unsur-unsur yang ditulis dalam daftar pustaka secara berturut-turut meliputi: nama penulis, tahun penerbitan, judul tulisan, kota daerah penerbitan, dan nama penerbit. Penulisan daftar pustaka, secara umum yaitu sebagai berikut.
1. Daftar Pustaka disusun secara alfabet (A,B,C,.....) berturut-turut dari atas ke bawah tanpa memakai angka arab, tanda hubung, dan semacamnya.
2. Cara penulisan sebuah sumber pustaka berturut-turut yaitu sebagai berikut.
- Penulisan nama pengarang Nama pengarang bab belakang (nama selesai atau nama keluarga) ditulis lebih dahulu, diikuti tanda koma gres nama bab depan kemudian diikuti titik. Jika buku disusun oleh sebuah komisi atau lembaga, digunakan menggantikan nama pengarang. Jika tidak ada nama pengarang, urutannya harus dimulai dengan judul buku.
- Menuliskan tahun terbit buku, diikuti tanda titik
- Menuliskan judul buku, diberi garis bawah atau ditulis dengan huruf miring, diikuti tanda titik
- Menuliskan daerah atau kota penerbitan, diikuti tanda titik dua.
- Menuliskan nama penerbit dan diikuti tanda titik
3. Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama penulisnya, sumber ditulis dari buku yang lebih dulu terbit diikuti buku yang terbit kemudian.
4. Bila tidak ada nama penulis, judul buku atau artikel yang dimasukkan dalam urutan alfabet.
5. Jarak antara baris dan baris untuk satu tumpuan yaitu satu spasi tetapi jarak antara pokok dengan pokok yaitu dua spasi.
6. Baris pertama dimulai dari margin kiri. Baris kedua dan seterusnya dari tiap pokok harus dimasukkan ke dalam sebanyak empat ketukan mesin tik.
7. Apabila sebuah tumpuan ditulis oleh lebih dari dua orang penulis, hanya satu nama yang dicantumkan dalam daar pustaka dengan susunan nama terbalik. Untuk nama penulis lainnya disingkat dkk atau dll.
Syarat Khusus
Selain ketentuan di atas, ada ketentuan-ketentuan khusus sebagai berikut.1. Sumber dari artikel dan buku artikel
Nama penulis artikel ditulis di depan diikuti dengan tahun penerbitan. Judul artikel ditulis tanpa garis bawah atau abjad miring. Nama editor ditulis menyerupai menulis nama biasa, diberi keterangan (ED) atau (eds). Judul buku kumpulannya digaris bawahi atau ditulis dengan abjad miring dan nomor halamannya disebutkan dalam kurung.Contoh:
Atikah, H.Z. 1998. Karakteristik Penilaian Kualitatif, dalam Kurniasih (ED). Pengembangan Penilaian Kualitatif dalam Mata Pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (hlm. 36-43). Bandung: PSBS Cabang Bandung.2. Sumber dari artikel dalam jumlah
Nama judul (majalah ilmiah) ditulis dengan garis bawah atau abjad miring. Bagian selesai berturut-turut ditulis jurnal tahun ke berapa dan nomor dari halaman artikel tersebut.Contoh:
Sunarti. 1994. PAN dan PAP dalam Penilaian Keberhasilan Belajar Semiotika, (02);13- 22.3. Sumber dari artikel dalam majalah atau koran
Nama pengarang ditulis paling depan diikuti oleh tahun, dan bulan (jika ada). Nama majalah diberi garis bawah atau ditulis dengan abjad miring. Nomor halaman disebut pada bab akhir.Contoh:
Huda, N. 1991. 13 November. Menyiasati Krisis Listrik Musim Kering. Jawa Pos, hlm. 6.4. Sumber dari koran tanpa pengarang
Judul ditulis pada bab awal. Tahun, tanggal, dan bulan ditulis sebelah judul. Kemudian, nama surat kabar ditulis dengan garis bawah atau dengan abjad miring dan diikuti nomor halaman.Contoh :
Perkembangan Properti Indonesia. 1999, 21 September. Kompas, hlm 7.5. Sumber dari dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa pengarang dan tanpa lembaga
Judul atau dokumen ditulis di bab awal dengan diberi garis bawah atau ditulis dengan abjad miring, diikuti tahun penerbitan dokumen, kota penerbit, dan nama penerbit.Contoh:
Undang-Undang Republik Indonesia, No.2 Th. 1989 perihal sistem Pendidikan Nasional. Jakarta. PT Armas Dutajaya.6. Sumber berupa karya terjemahan
Nama pengarang orisinil ditulis paling depan, diikuti tahun penerbitan karya asli, judul terjemahan, nama penerjemah, tahun terjemahan, nama daerah penerbitan, dan nama penerbit terjemahan. Apabila tahun penerbitan buku orisinil tidak dicantumkan, ditulis dengan kata �Tanpa tahun�.Contoh:
Ary, Donald L.C. Jacobs, dan A. Rozawick. �Tanpa tahun�. Pengantar Penelitian Pendidikan. Arif Furchan (pen). 1982. Surabaya: Usaha Nasional.7. Sumber berupa Skripsi, Tesis, atau Disertasi
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti tahun yang tercantum pada sampul. Judul skripsi dan tesis ditulis dengan garis bawah atau abjad miring diikuti dengan pernyataan skripsi, tesis, atau disertasi tidak diterbitkan, nama kota daerah perguruan tinggi tinggi, serta nama fakultas dan perguruan tinggi tinggi.Contoh:
Solihin. 1992. Kesesuaian TIK, KBM, dan Evaluasi Mahasiswa PPL Universitas Lampung. Skripsi tidak diterbitkan. Lampung: FKIP Universitas Lampung.8. Sumber berupa makalah yang disajikan dalam seminar
Nama penyusun ditulis paling depan, diikuti dengan tahun, judul makalah, pernyataan makalah disajikan dalam nama pertemuan yang diikuti ditulis dengan garis bawah atau abjad miring, forum penyelenggara, tempat, dan tanggal penyelenggaraan.Contoh:
Kuntarto, Bambang. 1999. HIV di Kalangan Remaja. Makalah disajikan dalam Seminar Kesehatan, Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, Lebak, 10-11 September 1999.Demikianlah pembahasan tentang Cara/Teknik Penulisan Daftar Pustaka Terbaik beserta Contohnya. Semoga bermanfaat dan sanggup dijadikan contoh dalam mempelajari Bahasa Indonesia. Terima kasih
Baca Juga : Cara/Teknik Penulisan Istilah (Indeks) beserta Contohnya
Sumber : Bahasa Indonesia SMK/MAK Setara Tingkat Unggul Kelas XII