TIPS MERAWaT TANAMAN CABE DI MUSIM HUJAN


Cabe termasuk tanaman yang tidak tahan kekeringan, tetapi juga tidak tahan terhadap genangan air. Air diperlukan dalam jumlah yang cukup, tidak berlebihan atau kekurangan. Untuk mengantisipasi agar tanaman cabe tidak terancam gagal akibat kelebihan air pada musim hujan, beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :

1. Perbaikan saluran pembuangan air. Agar air tidak tergenang di sekitar pertanaman cabe pada saat musim hujan, maka saluran pembuangan air perlu diperbaiki, sehingga air dapat mengalir dengan lancar. Saluran pembuangan air yang tidak lancar juga dapat memicu berkembangnya hama dan penyakit tanaman cabe.

2. Pembuatan bedengan tanaman yang lebih tinggi. Pada musim kemarau tinggi bedengan biasanya cukup sampai dengan 50 cm, namun pada saat musim hujan bedengan tanaman perlu dibuat lebih tinggi. Tinggi bedengan dapat dibuat menjadi 60 – 70 cm. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi kelembaban tanah akibat banyaknya air di musim hujan.

3. Pengaturan jarak tanam yang lebih lebar. Petani yang sudah berpengalaman pada musim hujan, biasanya mengatur jarak tanam menjadi 60 x 70 cm dengan pola zig-zag / segitiga. Dengan jarak tanam yang lebar cahaya matahari dapat leluasa masuk ke sekitar tanaman cabe, sehingga kelembaban udara yang tinggi dapat dikurangi. Meskipun jumlah populasi tanaman cabe menjadi berkurang, namun dapat mempermudah pemeliharaan tanaman dan memberikan iklim mikro yang lebih baik.

4. Penggunaan mulsa plastik hitam perak. Untuk mengontrol kelembaban tanah serta mengurangi penyebaran penyakit karena percikan tanah yang terkena hujan maka diupayakan melalui penggunaan mulsa plastik hitam perak.

5. Pemantauan perkembangan OPT secara intensif. Perkembangan OPT baik hama maupun penyakit sangat cepat pada musim hujan karena cuaca yang mendukung perkembangannya. Oleh karena itu aturlah pemantauan perkembangan OPT ini sejak awal untuk mengantisipasi dan mengendalikan OPT secara intensif terpadu.

6. Pembersihan sekitar areal pertanaman dari rerumputan liar, gulma atau tanaman lainya yang bisa menjadi inang / tempat hidup sementara bagi hama / penyakit.

7. Menggunakan pestisida dengan bahan perekat dan perata untuk mengendalikan hama/penyakit. Penggunaan bahan perekat dan perata seperti Agristic yang dicampurkan dengan pestisida menyebabkan penggunaan pestisida lebih efisien karena tidak mudah tercuci oleh air hujan dengan intensitas tinggi. Untuk penggunaan bahan perekat perata lainnya dapat dipakai dengan rekomendasi petugas teknis atau penyuluh pertanian setempat.

8. Menggunakan naungan plastik/paranet sebagai pelindung tanaman. Untuk mengurangi terpaan air hujan dengan intensitas tinggi, anda bisa menggunakan naungan plastik atau paranet. Penggunaan naungan plastik bisa berbentuk rumah plastik sederhana (green house) maupun berbentuk naungan memanjang sepanjang bedengan tanaman. Dalam hal penggunaan naungan plastik/paranet ini tentu saja sebelumnya anda harus memperhitungkan terlebih dahulu untung rugi dari segi pembiayaanya.

(Ir. Ernofia, Penyuluh Pertanian Madya pada Sekretariat Bakorluh Prov. Jambi)
LihatTutupKomentar