Pernahkah Anda menonton sebuah film misteri bertajuk hantu kuntilanak? Jika iya, tentu Anda sudah pernah pula mendengar sebuah gending Jawa berjudul Lingsir Wengi yang menjadi soundtrack film tersebut? Yay, tahukah Anda jika di sebagian masyarakat kita, lagu ini dipercayai dapat mengundang hadirnya sosok hantu kuntilanak, terutama bila dinyanyikan kala menjelang sore di tempat-tempat angker. Benarkah mitos tersebut? Apa yang membuat kuntilanak begitu terkesan dan merasa terundang jika ada seseorang menyanyikan lagu Lingsir Wengi ini? Penasaran? Simak informasinya berikut ini:
Seiring berjalannya waktu, Lagu Lingsir Wengi ciptaan Kanjeng Sunan Kalijaga kemudian digunakan sebagai lagu pengantar tidur. Ibu-ibu Jawa zaman dahulu akan menyanyikan lagu ini untuk menidurkan anaknya yang tetap jua terjaga meski malam telah larut. Selain karena liriknya yang dianggap sebagai doa, ritme dan tempo lagu Lingsir Wengi yang santai dan mendayu-dayu memang terbukti mampu memancing rasa kantuk pada mereka yang mendengarkannya, terutama pada anak-anak.
Dewasa ini, setelah lagu Lingsir Wengi dijadilakan latar belakang suara dalam Film Kuntilanak, orang-orang masa kini justru menganggap jika lagu tersebut sebagai lagu pengundang hadirnya sosok kuntilanak. Banyak yang meyakini bila seseorang menyanyikan lagu ini saat malam, kuntilanak akan datang mendekat dan mengganggu mereka. Kepercayaan tersebut sebetulnya merupakan penafsiran yang salah.
Di masyarakat Jawa sendiri,lagu lingsir wengi sama sekali dianggap tidak ada kaitannya dengan sosok kuntilanak. Berdasarkan liriknya, lagu tersebut juga sama sekali tak mengandung bentuk undangan seperti halnya lagu jelangkung. Selain itu, selama ini juga belum pernah ditemukan fakta yang membuktikan kejadian datangnya kuntilanak setelah seseorang menyanyikan lagu ini.
Nah, itulah fakta dan mitos gending lagu Lingsir Wengi yang dianggap sebagai lagu pengundang kuntilanak. Jadi kesimpulannya mitos tersebut adalah mitos yang menyesatkan sehingga sebaiknya Anda tidak meyakininya. Semoga dapat bermanfaat dan jika Anda punya tambahan informasi seputar hal ini, silakan tambahkan di kolom komentar untuk saling berbagi.
Gending Lagu Lingsir Wengi
Lagu lingsir wengi sebetulnya merupakan sebuah lagu yang sengaja diciptakan oleh Sunan Kalijaga –salah satu anggota dari Wali Song- sebagai lagu penolak bala dalam mencegah gangguan mahluk ghaib saat malam hari. Lagu beritme santai ini, secara tersirat juga merupakan sebuah doa yang ditujukan untuk keselamatan diri dari segala bentuk penyakit atau musibah. Sang sunan biasanya menyanyikan lagu ini setelah ia melakukan sholat tahajud. Para pengikut beliau kemudian mempopulerkan lagu lingsir wengi ini secara turun temurun.Seiring berjalannya waktu, Lagu Lingsir Wengi ciptaan Kanjeng Sunan Kalijaga kemudian digunakan sebagai lagu pengantar tidur. Ibu-ibu Jawa zaman dahulu akan menyanyikan lagu ini untuk menidurkan anaknya yang tetap jua terjaga meski malam telah larut. Selain karena liriknya yang dianggap sebagai doa, ritme dan tempo lagu Lingsir Wengi yang santai dan mendayu-dayu memang terbukti mampu memancing rasa kantuk pada mereka yang mendengarkannya, terutama pada anak-anak.
Dewasa ini, setelah lagu Lingsir Wengi dijadilakan latar belakang suara dalam Film Kuntilanak, orang-orang masa kini justru menganggap jika lagu tersebut sebagai lagu pengundang hadirnya sosok kuntilanak. Banyak yang meyakini bila seseorang menyanyikan lagu ini saat malam, kuntilanak akan datang mendekat dan mengganggu mereka. Kepercayaan tersebut sebetulnya merupakan penafsiran yang salah.
Di masyarakat Jawa sendiri,lagu lingsir wengi sama sekali dianggap tidak ada kaitannya dengan sosok kuntilanak. Berdasarkan liriknya, lagu tersebut juga sama sekali tak mengandung bentuk undangan seperti halnya lagu jelangkung. Selain itu, selama ini juga belum pernah ditemukan fakta yang membuktikan kejadian datangnya kuntilanak setelah seseorang menyanyikan lagu ini.
Nah, itulah fakta dan mitos gending lagu Lingsir Wengi yang dianggap sebagai lagu pengundang kuntilanak. Jadi kesimpulannya mitos tersebut adalah mitos yang menyesatkan sehingga sebaiknya Anda tidak meyakininya. Semoga dapat bermanfaat dan jika Anda punya tambahan informasi seputar hal ini, silakan tambahkan di kolom komentar untuk saling berbagi.