Teori Nusantara dalam Asal-Usul bangsa Indonesia| Teori Nusantara merupakan teori dalam persebaran manusia di Indonesia atau Nusantara. Teori ini menyatakan bahwa asal-mula manusia yang menghuni wilayah Nusantara ini tidak berasal dari luar melainkan mereka sudah hidup dan berkembang di wilayah Nusantara itu sendiri. Teori ini didukung oleh sarjan-sarjana, seperti J.Crawford, K.Himly, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Gorys Keraf. Akan tetapi, tampaknya teori ini kurang populer dan kurang banyak diterima oleh masyarakat. Teori Nusantara didasarkan pada alasan-alasan seperti dibawah ini.
a. Bahasa Melayu dan bahasa Jawa mempunyai tingkat peradaban yang tinggi. Taraf ini hanya dapat dicapai setelah perkembangan budaya yang lama. Hal ini menunjukkan bahwa orang Melayu tidak berasal dari mana-mana, tetapi berasal dan berkembang di Nusantara.
b. K.Himly tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa bahasa Melayu serumpun dengan bahasa Champa (Kampuchea). Baginya, persamaan yang berlaku di kedua bahasa tersebut adalah suatu fonomena yang bersifat "kebetulan"
c. Manusia kuno Homo Soloensis dan Homo Wajakensis yang terdapat di Pulau Jawa. Penemuan manusia kuno ini di Pulau Jawa menunjukkan adanya kemungkinan orang Melayu ini keturunan dari manusia kuno tersebut, yakni berasal dari Jawa.
d. Bahasa yang berkembang di Nusantara, yaitu rumpun bahasa Austronesia, mempunyai perbedaan yang sangat jauh dengan bahasa yang berkembang di Asia Tengah, bahasa Indo Eropa
Sekian artikel tentang Teori Nusantara dalam Asal-Usul bangsa Indonesia semoga bermanfat ( Sumber : Sejarah, Hal : 45-46, Penulis : Rini Mardikaningsih-R.Sumaryanto, Penerbit : Global)